Yogjakarta, BNP2TKI (27/6) Kepala Badan Nasional Penempatan dan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh Jumhur Hidayat mengungkapkan, BNP2TKI akan terus bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait pelayanan TKI untuk memperluas kesempatan kerja ke luar negeri.
Kerjasama dengan Asosiasi Bursa Kerja Indonesia (ABKI) bisa me-match kan peta supply dan demand. BNP2TKI sebagai pencari pasar kerja, dan ABKI sebagai pensuplainya, ungkap Kepala BNP2TKI, Moh Jumhur Hidayat ketika membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pertama Asosiasi Bursa Kerja Indonesia di LPP Convention Hotel, Yogyakarta, Sabtu (27/6).
<
Selain membuka Rakernas ABKI, Kepala BNP2TKI juga menyaksikan penandatanganan MoU ABKI dengan BNP2TKI. Penandatanganan itu dilakukan oleh Deputi Penempatan BNP2TKI Drs. Ade Adam Noch dan Ketua Umum ABKI, Mohsein Saleh Badegel.Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat meminta, Calon TKI yang akan ditempatkan oleh ABKI untuk tidak cemas. dikarenakan, ABKI hanya akan menempatkan TKI formal yang memiliki skill, dan bukannya TKI yang bekerja di sector Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT).
Jumhur memaparkan, permintaan dunia akan buruh migrant trend-nya menunjukkan peningkatkan drastis. Dunia maju kini dipenuhi oleh orang lanjut usia dan warga mereka yang masih produktif tidak akan mampu melayani mereka. Artinya, ABKI berpeluang besar mengisi peluang-peluang itu. Sekadar mendengarkan cerita orang tua saja di Jepang, tenaga kerja kita dibayar Rp 25 juta per bulan,papar Jumhur yang disambut tawa peserta Rakernas. Menurut Jumhur, negara maju akan bangkrut, industrinya tidak berjalan, dan orangtuanya tidak aka ada yang jaga tanpa andil buruh migran dunia, termasuk Indonesia yang jumlah sudah 4 persen dari penduduk dunia (baca: sekitar 400 juta orang).
Ia menyayangkan, meski permintaan masyarakat negara maju akan pekerja Indonesia cukup tinggi, namun pemerintahan di negara-negara maju masih belum mau membuka kemudahan ijin bagi buruh migran Indonesia. Negeri Jepang, adalah negeri pertama yang meminta secara langsung 1.000 orang pekerja kesehatan dari Indonesia,tutur Jumhur. Kepada anggota ABKI, Kepala BNP2TKI mengatakan tidak perlu khawatir tentang peluang kerja ke luar negeri. Peluang kerja bagi Calon TKI ABKI terbuka lebar. Pada kesempatan itu, Ketua Umum ABKI Mohsein mengharapkan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) yang dilakukan antara ABKI dengan BNP2TKI, bisa mewujudkan harapan anggota ABKI yang berjumlah 324 Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia (SMK) akan peluang kerja yang lebih baik di luar negeri. Kepada BNP2TKI.go.id, Ketua Umum ABKI, Mohsein mengatakan akan menindalanjuti MoU yang sudah diteken dengan program-program konkrit seperti pemberian data base potensi annggota ABKI di SMK-SMI seluruh Indonesia yang siap bekerja di luar negeri.